KABARINDO, JAKARTA - Semangat pembinaan sepak bola muda Indonesia kembali bergelora di Garudayaksa Football Academy. Future Stars Camp 2025 resmi dibuka, menandai tahun ketiga pelaksanaan program pengembangan pemain muda yang digagas oleh I.League.
Tahun ini, sebanyak 54 pemain Elite Pro Academy (EPA) Super League U-16 dari 18 klub berbeda, serta 18 direktur akademi turut ambil bagian dalam kegiatan yang berlangsung dari 11 hingga 14 November 2025.
Acara tersebut dibuka oleh Direktur Kompetisi I.League, Asep Saputra, yang menyampaikan pesan penuh inspirasi kepada seluruh peserta.
“Kalian adalah generasi terpilih, bagian dari masa depan sepak bola Indonesia. Kesempatan ini adalah langkah pertama menuju mimpi besar menjadi pesepak bola profesional. Jadikan setiap menit di lapangan dan di kelas sebagai momentum untuk tumbuh, belajar, dan membuktikan bahwa bintang masa depan itu lahir dari kerja keras, disiplin, dan mimpi yang tak pernah padam,” ujar Asep dalam sambutannya.
Melanjutkan kolaborasi yang sukses di tahun-tahun sebelumnya, I.League kembali bekerja sama dengan Ekkono Method Barcelona dan Kickoff! Indonesia dalam pelaksanaan Future Stars Camp 2025. Pendekatan berbasis sains dan metodologi modern ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan pelatihan yang holistik, profesional, dan sesuai standar internasional.
Salah satu terobosan utama tahun ini adalah program “Modern Classroom Session”, di mana para pemain tidak hanya fokus pada peningkatan fisik dan teknik, tetapi juga pada pengembangan aspek kognitif, pemahaman taktik, serta kemampuan analisis dalam permainan.
Selama empat hari penyelenggaraan, seluruh peserta akan diamati perkembangannya, dan di akhir kegiatan, 18 pemain terbaik akan mendapatkan kesempatan langka untuk melanjutkan pelatihan di Spanyol sebagai bagian dari kerja sama internasional I.League.
Berkaca dari musim lalu, Future Stars Camp telah membuahkan hasil nyata. Empat alumni program tahun 2024 berhasil menembus skuad Tim Nasional Indonesia U-17 dan tampil di Piala Dunia U-17, menjadi bukti nyata bahwa pembinaan berkelanjutan dan metodologi yang tepat mampu mencetak pemain muda berkelas dunia.





