KABARINDO, JAKARTA - Ada tiga hal yang harus jadi fokus tempat pariwisata saat ini.
Hal itu disampaikan oleh pengamat pariwisata, Taufan Rahmadi.
Tiga hal ini fokus harus dilakukan pemerintah untuk meningkatkan pariwisata di Indonesia.
Pertama adalah berkaitan dengan pandemi. Tempat wisata sebaiknya tak ditutup, tetapi hanya dibatasi saja.
“(Selain itu), tidak ada lagi kebijakan karantina. Wisman (wisatawan mancanegara) yang datang ke Indonesia cukup dengan vaksin lengkap dan telah melakukan tes PCR,” kata Taufan.
Kedua adalah tingkat vaksinasi yang harus dipercepat di kawasan pariwisata.
Lalu ketiga, harus ada keredibilitas informasi soal ulasan para pengunjung tentang objek wisata yang mereka datangi.
Integritas
Hal terakhir berhubungan dengan integritas, mengata kualitas layanan kepada wisatawan, tak peduli siapa.
“Akhirnya ada dua kesimpulan, pertama (ialah) pariwisata Indonesia untuk bisa bertahan sudah waktunya menerapkan kebijakan yang berdampingan dengan COVID-19, memberikan kenyamanan bagi wisatawan untuk berwisata dengan kelonggaran yang bertanggung jawab,” ujar Taufan.
“UNWTO (Organisasi Pariwisata Dunia) boleh saja mengatakan tahun 2024 adalah tahun paling cepat untuk pariwisata global bisa pulih kembali. Indonesia juga bisa mengatakan tahun 2024 adalah tahun di mana pariwisata Indonesia tidak sekedar bisa bertahan, tapi sudah bisa bangkit kembali."
Taufan mengatakan mungkin saja ada pemulihan awal pariwisata pada awal 2022 ini.
Apa yang menjadi statement (pernyataan) UNWTO ini harus dijawab dan ditanggapi secara serius oleh pemerintah Indonesia dengan melakukan langkah-langkah strategis pemulihan pariwisata yang diharapkan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan,” ujar Taufan.
Sumber: Antara
Foto: Antara
