Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Gaya hidup > Zoom Dysmorphia Membuat Orang Kurang Pede; Berdampak pada Persepsi Terhadap Diri Sendiri

Zoom Dysmorphia Membuat Orang Kurang Pede; Berdampak pada Persepsi Terhadap Diri Sendiri

Gaya hidup | Rabu, 22 September 2021 | 15:09 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Zoom Dysmorphia Membuat Orang Kurang Pede; Berdampak pada Persepsi Terhadap Diri Sendiri

Zoom Dysmorphia Membuat Orang Kurang Pede; Berdampak pada Persepsi Terhadap Diri Sendiri

Miracle usung kampanye #BeBraveToBeYou, dorong wanita Indonesia berani tampilkan kecantikan individualnya

Surabaya, Kabarindo- Miracle Aesthetic Clinic mengusung kampanye bertajuk #BeBraveToBeYou yang mengajak wanita Indonesia untuk percaya diri dan berani menampilkan kecantikan individualnya,

Kampanye tersebut diusung dalam acara 25th Years Miraculous Celebration yang digelar secara virtual pada Selasa (21/9/2021). Tujuannya mendorong kaum wanita untuk tampil menurut versi terbaiknya tanpa meniru atau menjadi seperti orang lain.

Dr. Lanny Juniarti Dipl. AAAM, Founder dan President Director Miracle Aesthetic Clinic Group, mengatakan sekarang ini ada kecenderungan banyak orang, terutama wanita, yang mengalami Zoom Dysmorphia. Ini merupakan suatu kondisi seseorang mudah cemas dan khawatir penampilan fisik aslinya di dunia nyata akan berbeda dengan di dunia virtual.

“Rasa tidak pede ini berasal dari seringnya penggunaan platform video call, serta pemanfaatan filter di platform tersebut untuk memoles tampilan wajah supaya enak dipandang oleh lawan bicara,” terangnya.

dr. Lanny menambahkan, banyak kegiatan yang biasanya dilakukan secara offline beralih ke format daring pada masa pandemi ini. Orang bertemu dengan kerabat, sahabat, rekan kerja maupun pimpinan secara virtual dengan menggunakan platform telekonferensi seperti Zoom.

Ia merujuk pada sebuah studi yang dirilis International Journal of Women's Dermatology yang mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut bisa memicu gangguan kesehatan mental. Fenomena ini disebut Zoom Dysmorphia yang membuat penderitanya menjadi kurang pede. Istilah ini tidak hanya ditujukan pada pengguna Zoom, namun juga pada pengguna platform telekonferensi lainnya, termasuk fasilitas video call.

dr. Lany menjelaskan, durasi waktu yang meningkat untuk melakukan konferensi video, menggunakan media sosial dan menggunakan filter pada platform video call selama pandemi bisa berdampak terhadap memburuknya persepsi akan diri sendiri. Para wanita tidak benar-benar mengetahui apa yang diinginkannya, sehingga memanfaatkan filter secara berlebihan serta meniru tampilan orang lain yang dirasa sesuai standar kecantikan tertentu yang diinginkan. Padahal tanpa disadari, hal ini malah membuat dirinya semakin tidak pede.

Untuk itu, kaum wanita perlu merawat diri. dr. Lanny memaparkan, ada efek relaksasi yang kita dapatkan saat merawat diri. Meluangkan waktu untuk mempercantik diri menjadi semacam terapi yang membantu kita berpikir lebih jernih.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada Januari 2018 di Frontiers in Psychology, melakukan kegiatan positif seperti merawat kulit terbukti mampu mengaktifkan area tertentu di korteks prefrontal yaitu area pada otak manusia yang berkaitan dengan perasaan bahagia.

Menurut dr. Lanny, merawat kulit wajah merupakan bentuk kepedulian terhadap diri sendiri. Meluangkan waktu untuk merawat kesehatan kulit wajah juga membantu untuk mengurangi stres yang dirasakan. Memiliki kulit yang terawat bisa membuat diri kita merasa lebih nyaman yang akan berdampak terhadap kehidupan kita.

“Hal ini mencerminkan bahwa kita menghargai diri kita. Saat kita merasa nyaman dengan diri kita, maka kita bisa lebih mudah membuat orang lain di sekitar kita lebih nyaman,” ujarnya.

Dalam kampanye #BeBraveToBeYou, Miracle menokohkan sosok perempuan bernama Ajeng, seorang model yang karirnya sempat terhenti karena menjadi seorang ibu. Ia tak menyangka fase ini membawa perubahan pada tampilan fisiknya yang menyebabkan ketidakyamanan. Perlahan, ia kehilangan rasa percaya diri. Namun kecintaannya terhadap dunia modeling membuatnya yakin untuk mengembalikan rasa kepercayaan dirinya. Ajeng ingin kembali pede dan merasa nyaman dengan dirinya.

Melalui self-care dengan metode Facial Architecture di Miracle, kini ia berani tampil dengan versi terbaiknya. Ajeng pede menampilkan keeksotisan kulitnya yang sawo matang dengan tampilan wajah yang natural.

“Melalui #BeBraveToBeYou, Miracle berkomitmen untuk menginspirasi dan membantu wanita Indonesia menjadi lebih percaya diri dan berani menampilkan kecantikan individualnya. Yaitu tampil dengan versi terbaiknya tanpa menjadi seperti orang lain, sehingga mereka lebih nyaman dan bahagia terhadap keunikan dirinya,” ujar dr. Lanny.


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER