Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Gaya hidup > Tren Kecantikan 2020; Natural Look Lebih Disukai

Tren Kecantikan 2020; Natural Look Lebih Disukai

Gaya hidup | Jumat, 14 Februari 2020 | 13:23 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Tren Kecantikan 2020; Natural Look Lebih Disukai

Tren Kecantikan 2020; Natural Look Lebih Disukai

Miracle tawarkan solusi Facial Architecture, padukan sains dan art

Surabaya, Kabarindo- Sebuah tren akan selalu memiliki masanya sendiri, begitu juga dengan tren di industri estetika. Dunia kecantikan juga dipengaruhi oleh media sosial dan perkembangan seni budaya global.

Beberapa tahun terakhir, dunia termasuk Indonesia, dilanda demam K-Pop. Banyak hal yang berbau Korea digandrungi generasi milenial mulai dari musik, film drama, gaya busana, makanan, kosmetik hingga tampilan kulit dan wajah. Kulit yang putih dan bentuk wajah V-shape seperti artis-artis Korea yang cantik menjadi idaman kaum perempuan. Maka mereka berupaya mewujudkannya dengan memanfaatkan teknologi kecantikan yang berkembang pesat.

dr. Lanny Juniarti, Dipl. AAAM, Founder dan President Director Miracle Aesthetic Clinic Group, mengakui banyak orang, terutama public figure, ingin memiliki tampilan sempurna, karena tuntutan keadaan.

“Di era sosial beauty sekarang, cantik tidak cukup hanya memiliki kulit sehat. Untuk tampil lebih menarik, diperlukan perawatan kecantikan, tata rias dan usaha lainnya. Orang cenderung menilai penampilan atau kecantikan kita, sehingga kita akan berusaha tampil sempurna,” ujarnya di acara bertajuk Tweakments: The New Era of Beauty Movement pada Kamis (13/2/2020).

Namun kini masyarakat sudah jenuh dengan tampilan yang berlebihan. Tren make-up juga mulai bergeser dengan polesan yang ringan yang tampak natural, namun tetap memberikan kesan menawan. Masyarakat mulai sadar setiap individu memiliki karakteristik kecantikan masing-masing. Hastag NaturalLook kini ramai di medsos.

Muncul istilah ‘tweakments' yang dipopulerkan oleh jurnalis kecantikan di lnggris, Alice Hart Davis, yang menggambarkan anti-klimaks dari kehebohan perawatan kecantikan yang dianggap berlebihan atau overdone, sehingga mengubah wajah seseorang secara dramatis dan total.

Hal ini direspon oleh Miracle Aesthetic Clinic dengan menawarkan solusi Facial Architecture yang memadukan sains dan art, yang menjadi pedoman semua dokter di Miracle. Solusi ini mengintegrasikan fasilitas perawatan yang dimiliki Miracle, baik menggunakan perawatan berbasis teknologi canggih maupun injectables.

dr. Lanny menjelaskan, Facial Architecture dimulai dari facial assessment, yaitu dokter melakukan analisa pada wajah pasien untuk mengetahui problem yang dialami guna menentukan perawatan yang dibutuhkan. Selanjutnya merancang blueprint, yaitu menentukan titik-titik yang menjadi target perawatan pembentukan wajah. Tahapan pembentukan wajah terdiri dari:

1. Build Foundation, yaitu memperkuat fondasi wajah dengan memperbaiki struktur bagian tengah wajah pada bagian pipi.

2. Create Contour, dengan membentuk kontur wajah agar memiliki tampilan wajah 3D yang simetris, proporsional dan ideal pada wajah bagian atas dan bawah.

3. Focus on Refinement, untuk menyempurnakan detil dan harmonisasi setiap bagian wajah seperti area mata dan bibir.

”Kami percaya metode Miracle Facial Architecture mampu memberikan hasil perawatan yang aman, konsisten, tahan lama dan tidak akan membuat wajah terlihat overdone. Sehingga setiap individu dapat tampil dengan versi terbaiknya tanpa menjadi seperti orang lain,” ujar dr. Lanny.

Penulis: Natalia Trijaji


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER