Surabaya Heritage Track; Ajak Ikuti Tur “Jajanan dari Seberang: Cita Rasa Oriental”
Kunjungi Pasar Atom dan pabrik kecap legendaris Cap Jeruk Peccel
Surabaya, Kabarindo- Kemajemukan yang membingkai Surabaya kini merupakan buah dari harmonisnya akulturasi yang telah terjalin sejak masa silam.
Bermula dari geliat perniagaan yang diwarnai oleh interaksi para pedagang asing Eropa, Gujarat, Arab, Tionghoa dan penduduk lokal, hubungan mutualisme lebih lanjut menghasilkan peleburan tradisi sekaligus memunculkan tradisi baru, tidak terkecuali kuliner bernuansa peranakan.
Banyak sajian Indonesia populer pada hakikatnya berakar dari tradisi dapur Tionghoa, namun masyarakat tidak familiar dengan asal-usulnya. Ini karena proses adaptasi dengan kondisi dan selera lokal, telah menciptakan panganan yang justru tidak ditemukan di negeri asalnya. Sebut saja bakwan (ote-ote), nasi goreng, soto, kecap, onde-onde, lontong mi dan banyak lainnya.
Untuk itu, Surabaya Heritage Track (SHT) mengajak masyarakat mengikuti tur tematik “Jajanan dari Seberang: Cita Rasa Oriental” yang diadakan selama 18 Februari-19 Maret 2020 mulai Selasa-Kamis pukul 10.00-11.30. Trackers diajak untuk mengenali identitas kota Surabaya sebagai melting pot melalui keragaman kuliner khas yang sesungguhnya bertalian erat dengan kultur Tionghoa.
Mereka diajak mengunjungi pembuatan kecap manis di pabrik kecap Cap Jeruk Pecel Tulen serta ragam jajanan khas seperti cakwe, bakcang, ote-ote, lontong mi, soto dan lainnya di Pasar Atom Surabaya.
Kecap Cap Jeruk Pecel
Bisnis Kecap Cap Jeruk Pecel Tulen dimulai pada 1937 dari generasi pertama Hwan Kieng Hien dan istrinya hingga generasi ketiga saat ini. Pabrik kecap manis asin Cap Jeruk Pecel Tulen (JPT) dikenal sebagai salah satu kecap paling populer di Surabaya, Lamongan, Krian, Sidoarjo, Gresik, bahkan beberapa daerah di NTB dan NTT. Harganya terjangkau dan cita rasa produk ini tidak berubah sejak dulu.
Pasar Atom Surabaya
Pasar Atom berdiri pada 1972 dan dikenal sebagai sentra penjualan produk berbahan dasar atom atau plastik. Seiring dengan berkembangnya kebutuhan masyarakat, komoditi yang dijual di Pasar Atom semakin beragam. Kini Pasar Atom juga dikenal sebagai sentra kuliner akulturasi Surabaya dan etnis Tionghoa.
Tur tematik SHT diselenggarakan pada periode-periode tertentu guna memperkenalkan sejarah kota Surabaya serta berbagai bangunan dan kawasan yang memiliki nilai sejarah tinggi. Sejak 2010, SHT telah menyelanggarakan 53 tur tematik dan mengunjungi lebih dari 100 bangunan cagar budaya baik museum, institusi pemerintahan dan swasta, tempat peribadatan, monumen, kampung, pasar, perpustakaan, pabrik dan sebagainya. Hal ini juga menginisiasi Heritage Walk dengan nama Klinong-klinong ning Suroboyo yang menjadi pengembangan SHT dengan mengajak trackers untuk secara langsung berinteraksi dengan masyarakat sekitar.
Penulis: Natalia Trijaji