Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Berita Utama > Soerabaia Tempo Doeloe; Hadirkan Kuliner Tradisional, Permainan Jadul & Keroncong

Soerabaia Tempo Doeloe; Hadirkan Kuliner Tradisional, Permainan Jadul & Keroncong

Berita Utama | Kamis, 22 November 2018 | 17:33 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Soerabaia Tempo Doeloe; Hadirkan Kuliner Tradisional, Permainan Jadul & Keroncong

Soerabaia Tempo Doeloe; Hadirkan Kuliner Tradisional, Permainan Jadul & Keroncong

Digelar Shangri-La Surabaya untuk para sekretaris mitra hotel

Surabaya, Kabarindo- Soerabia Tempo Doeloe menjadi acara yang menarik, seru dan menyenangkan bagi para tamu yang datang. Acara booker’s party ini digelar Hotel Shangri-La Surabaya untuk para sekretaris mitra hotel pada Rabu (21/11/2018) malam.

Fadjar Mulia, Executive Communications Manager Shangri-La Surabaya, mengatakan acara tersebut digelar sebagai apresiasi kepada para sekretaris atas kerja sama yang sudah terjalin baik selama ini.

“Ini merupakan malam apresiasi manajemen kepada para sekretaris yang biasa memesan kamar atau tempat untuk meeting,” ujarnya.

Acara dihadiri sekitar 300 sekretaris dari Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Mojokerto dan Pasuruan. Sebagian mereka datang bersama pasangan dan anak, sehingga terasa suasana kekeluargaan. Tamu yang datang mendapat sovenir mug blirik warna putih hijau yang biasa digunakan kakek nenek kita dulu. Mug dibungkus kain blaco.

Sesuai dengan tema acara Soerabaia Tempo Doeloe, staf Shangri-La mengenakan busana tradisional. Ada yang mengenakan busana Cak Suroboyo seperti General Manager Shangri-La Surabaya, Jonathan Reynold. Ada pula yang mengenakan kostum pejuang warna coklat lengkap dengan peci. Sedangkan staf perempuan mengenakan kebaya. Beberapa tamu perempuan juga mengenakan kebaya, karena ada pemilihan busana terbaik dengan hadiah menarik.

Acara dibuka oleh Reynold yang memasuki ruangan naik sepeda kuno dengan memboncengkan Dian Iskandar, Director Sales & Marketing. Reynold naik ke panggung dan menyapa para tamu dengan ucapan ala Suroboyoan.

Ballroom tempat acara berlangsung didekorasi bernuansa Surabaya tempo dulu seperti foto-foto lawas Jembatan Merah, Jl. Tunjungan yang ikonik dan legendaris, Jl. Veteran dan Tugu Pahlawan. Juga ada sesek-sesek dari bambu menghiasi dinding dan payung-payung kertas. Banyak tamu yang berfoto dengan latar belakang dekorasi tersebut.

Kuliner yang disajikan khas Jawa Timur yang dikelompokkan dalam godhong-gondhongan yaitu Semanggi Suroboyo, gado-gado dan pecel, kuah-kuahan yaitu rawon, lontong balap, lontong kikil, tahu campur dan bakso. Juga ada sego bakar yang dibungkus daun pisang, sate ayam, sate kerang, sate usus, sate telur puyuh dan penyetan dengan lauk iwak panggangan, telur dadar, tahu tempe plus lalapan di antaranya terong dengan sambal pelengkap. Tak ketinggalan wedang-wedangan seperti wedang jahe, ronde serta bubur Madura dan es puter. Hmm..semuanya memanjakan lidah yang segera dinikmati para tamu dengan antusias.

Acara dimeriahkan dengan permainan lawas yang menarik, yang biasa dimainkan anak-anak jaman dulu (jadul) seperti bal pantoel, balap kapal, gelas toempoek, kolas, kopyokan dan toek plong. Setiap usai bermain, tamu akan mendapatkan poin berupa stempel di lembaran kertas dari penjaga permainan. Poin yang terkumpul bisa ditukar dengan beragam hadiah.

Banyak tamu segera antri untuk mengikuti masing-masing permainan. Mulai anak-anak hingga orang dewasa sabar menunggu giliran, karena tertarik dengan bermacam permainan yang mengasyikkan.

“Horree...bolaku masuk,” ujar seorang tamu perempuan yang melonjak gembira sambil bertepuk tangan seperti anak kecil, karena berhasil memasukkan bola dalam permainan toek plong.

Sementara mereka yang tidak ikut bermain bisa mendengarkan musik keroncong yang dibawakan orkes keroncong Rindu Malam di panggung. Kelompok ini membawakan tembang-tembang seperti Semanggi Suroboyo, Jembatan Merah, Tanjung Perak, Rek Ayo Rek maupun lagu-lagu Indonesia populer dalam irama keroncong. Bahkan si vokalis yang perempuan juga membawakan lagu dangdut populer dalam irama keroncong yang ternyata asik dinikmati, sehingga membuat banyak tamu tanpa sadar menggoyangkan badan atau kepala.

Penulis: Natalia Trijaji


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER