Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Ekonomi & Bisnis > Sinergi BI & OJK; Perdalam Pasar Keuangan di Indonesia

Sinergi BI & OJK; Perdalam Pasar Keuangan di Indonesia

Ekonomi & Bisnis | Kamis, 12 Maret 2020 | 09:22 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Sinergi BI & OJK; Perdalam Pasar Keuangan di Indonesia

Sinergi BI & OJK; Perdalam Pasar Keuangan di Indonesia

Dukung kebijakan bagi pengembangan instrumen pasar keuangan

Surabaya, Kabarindo- Bank Indonesia (BI) dan OJK menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Instrumen Pasar Keuangan yang dihadiri para pelaku pasar.

Dari sisi regulator, BI dan OJK mendukung kebijakan bagi pengembangan instrumen pasar keuangan. Sementara dari sisi pelaku pasar, hadir BNI Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Mandiri Manajemen Investasi dan Bank Mandiri yang memberikan pemahaman tentang produk pasar keuangan. Insight kondisi ekonomi dan pasar keuangan terkini dipercaya dapat menambah kepercayaan pelaku pasar dalam memilih instrumen investasi yang sesuai dengan risk apetitenya.

Donny Hutabarat, Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan, mengatakan Indonesia telah mampu menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang resilien di tengah berbagai tantangan global. Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, Indonesia konsisten mencatat angka pertumbuhan ekonomi di atas 5% serta inflasi yang rendah dan stabil di kisaran 3,5% ±1% serta nilai tukar yang terkendali.

Harmanta, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, menambahkan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, ekonomi Jawa Timur selalu tumbuh di atas nasional. Pada 2019, Jawa Timur berkontribusi sebesar 14,86% terhadap perekonomian Indonesia, atau menempati peringkat kedua setelah DKI Jakarta (17,94). Dari sisi sektoral, ekonomi Jawa Timur ditopang oleh industri pengolahan 30,24%, perdagangan 18,46% dan pertanian 11,43%. Dari sisi permintaan, kinerja ekonomi Jawa Timur didorong oleh konsumsi rumah tangga, PMTB 28,48% dan ekspor LN 11,88%.

“Kondisi Indonesia saat ini semakin meningkatkan kepercayaan investor luar negeri untuk berinvestasi di pasar keuangan Indonesia,” ujar Donny.

Hingga Februari 2020, tercatat lebih dari 37% obligasi pemerintah Indonesia dimiliki oleh investor luar negeri. Namun untuk tetap menjaga stabilitas sistem keuangan, proporsi investor luar negeri tersebut perlu diimbangi dengan peningkatan basis investor domestik.

Pengembangan basis investor domestik sekaligus pengkayaan instrumen pasar keuangan telah menjadi salah satu prioritas bersama dalam Strategi Nasional Pengembangan Pasar Keuangan (SN-PPPK) yang merupakan sinergi bersama antara BI, OJK dan Kementerian Keuangan. Sejumlah sosialisasi dan capacity bulding dilakukan secara reguler oleh ketiga lembaga, mencakup sejumlah topik mulai dari fitur dan karakteristik instrumen pasar keuangan yang tersedia hingga outlook pasar keuangan dan ekonomi domestik.

Upaya tersebut merupakan langkah nyata untuk meningkatkan pemahaman yang komprehensif bagi para potensial issuer dan investor. Setelah sosialisasi berfokus kepada potensial issuer untuk menambah ketersediaan instrumen pasar keuangan, maka kini sosialisasi difokuskan pada potensial investor.

Dengan semakin dekatnya otoritas dengan pelaku pasar dan potensial investor, diharapkan dapat meningkatkan wawasan potensial investor sekaligus kepercayaan untuk berinvestasi pada berbagi instrumen keuangan di pasar domestik. Dengan demikian akan mendorong terciptanya pasar keuangan domestik yang semakin kokoh dan resilien, sehingga dapat berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi indonesia yang inklusif.

Penulis: Natalia Trijaji


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER