Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Hiburan > Qlue Maksimalkan Pemanfaatan Big Data; untuk Pengelolaan Kota & Perusahaan yang Lebih Efektif dan Efisien

Qlue Maksimalkan Pemanfaatan Big Data; untuk Pengelolaan Kota & Perusahaan yang Lebih Efektif dan Efisien

Hiburan | Sabtu, 31 Agustus 2019 | 18:01 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Qlue Maksimalkan Pemanfaatan Big Data; untuk Pengelolaan Kota & Perusahaan yang Lebih Efektif dan Efisien

Qlue Maksimalkan Pemanfaatan Big Data; untuk Pengelolaan Kota & Perusahaan yang Lebih Efektif dan Efisien

Data dari berbagai sumber diolah secara tepat untuk meningkatkan layanan publik atau produktivitas perusahaan

Surabaya, Kabairndo- Perusahaan ekosistem smart city paling lengkap di Indonesia, Qlue, memaksimalkan pengolahan dan analisis data dalam pemanfaatan solusi smart city untuk meningkatkan layanan dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, mengurangi biaya operasional, meningkatkan produktivitas serta meningkatkan akuntabilitas dan kinerja perusahaan.

Menjadi salah satu panelis di acara Indonesia Lokadata Conference (ILOC) 2019 yang bertajuk “Smart City, Smart Data Analysis”, Founder dan CEO Qlue. Rama Raditya, menjelaskan mengenai pentingnya analisis data dalam mewujudkan sebuah smart city.

ILOC merupakan konferensi tahunan yang dihelat oleh Lokadata dan Beritagar.id, bekerja sama dengan Kementerian PPN/Bappenas dan Kantor Staf Presiden (KSP). ILOC 2019 membahas mengenai isu-isu strategis dalam wacana data, bagaimana data digunakan untuk mengambil keputusan atau dalam merumuskan kebijakan.

Raditya menyebutkan, Qlue telah menerima lebih dari 1,5 juta laporan masyarakat di 15 kota melalui aplikasi Qlue serta mendeteksi lebih dari 5,5 juta objek mulai dari kendaraan hingga orang melalui computer vision QlueVision. Juga mengintegrasikan lebih dari 1.500 jenis data dalam QlueDashboard selama tiga tahun terakhir.

Data tersebut telah memberikan dampak positif terhadap masyarakat dan korporasi multi industri mulai dari mengurangi titik banjir dari 8.000 menjadi 450 titik pada 2017 dengan memanfaatkan data laporan warga melalui aplikasi Qlue hingga mengurangi biaya operasional perusahaan hingga 50% melalui peningkatan produktivitas dan akuntabilitas setiap karyawan.

Raditya menambahkan, selama tiga tahun ini, Qlue bersama Pemprov DKI Jakarta telah membantu meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah hingga 87%. Pada semester I/2019, Qlue menerima 58.762 laporan dengan 91% laporan ditindaklanjuti oleh Pemprov DKI Jakarta. Tiga masalah utama yang masih dihadapi oleh masyarakat Jakarta adalah sampah liar, iklan liar dan parkir liar dengan kontribusi sebesar 54%. Keseluruhan data tersebut dapat dimanfaatkan oleh Pemprov DKI Jakarta untuk pengelolaan kota cerdas berkelanjutan dengan melakukan visualisasi data dan informasi yang penting bagi masyarakat, mulai dari data sebaran penyakit dan pencegahannya hingga pemetaan wilayah kriminalitas di DKI Jakarta.

Data dan analisis yang dihasilkan dalam implementasi smart city juga dapat diaplikasikan ke berbagai sektor. Sebagai contoh, Qlue membantu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam proses pemulihan paska bencana dalam banjir Bima pada 2016. Para relawan banjir menggunakan Qlue untuk melakukan pemetaan kerusakan fasilitas umum dan kebutuhan pengungsi dengan cara pelaporan melalui aplikasi Qlue. Metode ini mampu
mempercepat proses pemulihan kota Bima hingga 90% dalam tiga minggu, dari yang biasanya rata-rata berlangsung hingga dua bulan. Sejak saat itu, Qlue terus mendukung BNPB dalam setiap kegiatan pemulihan paska bencana.

Qlue juga menjadi salah satu pembicara di The 32 nd Asia IoT Business Platform di Jakarta pada 29 Agustus 2019. Asia IoT Business Platform merupakan wadah untuk mempertemukan para pemangku kepentingan di industri Internet of Things (IoT), seperti pemerintah, pelaku bisnis, pembuat solusi dan penyedia infrastruktur di kawasan-kawasan ASEAN.

Direktur Asia IoT Business Platform, Irza Suprapto, mengatakan The 32 nd Asia IoT Business Platform bertujuan mendiskusikan permasalahan di bidang IoT serta mendorong berbagai inisiatif dalam adopsi dan implementasi IoT, termasuk membangun kota-kota pintar berbasis teknologi.

“Survei yang kami lakukan di Indonesia dan Thailand menunjukkan jika 78,6% perusahaan setuju untuk terhubung dan menggunakan otomatisasi, analisis data dan berbagai solusi digital lainnya dalam meningkatkan efisiensi proses dan operasional perusahaan mereka,” katanya.

Raditya menjelaskan, inovasi teknologi, khususnya di bidang kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan IoT, telah mengubah cara kerja tradisional dalam mengambil keputusan atau melakukan bisnis. Qlue hadir untuk membantu transformasi di berbagai instansi, swasta maupun pemerintah, dalam memanfaatkan inovasi di bidang AI dan IoT untuk mempercepat perubahan positif.

“Solusi teknologi kami seperti QlueVision, produk AI yang diimplementasikan di sistem CCTV untuk mengenali objek secara otomatis, QlueWork, aplikasi mobile untuk mengatur dan mengkoordinasikan pekerja di lapangan, dan Qlue Dashboard, platform integrasi data yang memberikan laporan secara real-time, bisa membantu para pemimpin dalam mengumpulkan data dan mengidentifikasi masalah di lapangan secara cepat, efektif dan akurat,” ujarnya.

Qlue berharap dapat mempercepat perubahan positif di seluruh dunia, dimulai dari Indonesia. Solusi smart city dari Qlue dapat membantu instansi pemerintahan dan bisnis untuk berubah dan berkembang mengikuti zaman dan tren teknologi serta membantu merealisasikan Indonesia sebagai smart collaborative nation.

Penulis: Natalia Trijaji


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER