Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Berita Utama > Aice Bangun Sistem Pencegahan Covid-19; di Kalangan Karyawan

Aice Bangun Sistem Pencegahan Covid-19; di Kalangan Karyawan

Berita Utama | Sabtu, 16 Mei 2020 | 14:10 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Aice Bangun Sistem Pencegahan Covid-19; di Kalangan Karyawan

Aice Bangun Sistem Pencegahan Covid-19; di Kalangan Karyawan

Perkuat kerja sama dan sistem kerja minim resiko virus

Surabaya, Kabarindo- Aice Group membangun sistem pencegahan penularan Covid-19 di kalangan karyawan dengan upaya edukasi di dua pabriknya di Bekasi, Jawa Barat, dan Mojokerto, Jawa Timur, yang terintegrasi dengan penguatan kualitas kurasi di berbagai rumah sakit rujukan Covid-19 di Jabodetabek dan Rembang, Jawa Tengah.

Manajemen produsen es krim ini juga mengombinasikan unsur pencegahan di atas dengan upaya karitatif membantu beban ekonomi masyarakat terdampak pandemi Covid-19 di berbagai wilayah sekitar pabriknya. Paralel dengan aktivitas penguatan APD dan 500.000 es krim ke 14 titik rumah sakit rujukan dan peristirahatan tenaga media Covid-19 di wilayah Jabodetabek dan Rembang.

“Pencegahan wabah ini dianggap sangat penting oleh perusahaan. Kami berinisiatif secara mandiri dan sesuai kebijakan pemerintah untuk mulai membentuk Gugus Tugas Pencegahan dan Percepatan Penanganan Covid 19 di internal perusahaan. Sebagai perusahaan makanan yang mengutamakan kualitas produk, menjaga kualitas kesehatan karyawan adalah salah satu unsur penting Aice untuk terus tumbuh di Indonesia,” ujar Sylvana Zhong, Brand Manager Aice Group Holdings.

Sylvana menjelaskan, Aice telah membuat sistem deteksi, pelaporan, isolasi dan perawatan dini di berbagai instalasi produksinya. Penanganan dan pencegahan Covid-19 menjadi upaya bersama berbagai fungsi manajemen mulai dari operasi, SDM hingga legal dan security perusahaan. Hal ini sudah menjadi protokol usaha yang penting dalam menjaga kesehatan seluruh karyawan, keluarga mereka serta distributor yang tersebar di seluruh Indonesia.

Ahmad Athoillah, praktisi dokter sekaligus relawan medis Gugus Tugas Covid-19 GP Ansor, mengatakan semua perusahaan harus melakukan upaya mandiri di tempat masing-masing. Perusahaan tidak boleh hanya menunggu inisiatif pemerintah. Pengabaian atau keterlambatan dalam mengadopsi sistem pencegahan Covid-19 ke dalam business-process akan menghasilkan rantai penularan Covid-19 yang mematikan. Bukan hanya bagi perusahaan tersebut, namun juga bagi semua masyarakat sekitar. Ia mengingatkan, banyak sekali pekerja yang tinggal di sekitar wilayah kantor atau pabrik.

“Kegagalan mencegah penularan di dalam kantor dan pabrik sudah pasti akan menimbulkan bencana bagi perusahaan tersebut. Juga bencana yang besar bagi masyarakat sekitarnya,” ujar dokter yang akrab disapa Gus Atho ini.

Ia menambahkan, langkah pencegahan harus dilakukan seperti karyawan wajib bermasker, rajin cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, yang sakit diistirahatkan dulu, pemberian vitamin bagi karyawan untuk menaikkan stamina dan mengatur jarak posisi kerja sesuai physical distancing yaitu dua meter. Juga untuk sementara tidak melakukan jabat tangan dulu.

Aice Group telah mengambil langkah-langkah antisipasi seperti peningkatan sanitasi di gedung kantor maupun area pabrik sejak awal pengumuman pandemi Covid-19 di Indonesia. Prosedur pencegahan sudah diterapkan sejak pekerja memasuki area pabrik. Mereka akan langsung dicek suhunya, kemudian disemprot dengan alkohol 70%. Hal yang sama dilakukan terhadap kendaraan yang masuk ke dalam kawasan pabrik. Prosedur dilanjutkan saat karyawan akan memasuki area kerja. Suhu tubuh mereka dicek lagi dan disemprot alkohol lagi.

AICE juga melakukan disinfektasi pada pagi dan sore hari di area pabrik, menyediakan hand sanitizer di semua departemen, membagikan brosur berupa tips pencegahan virus corona dan menempatkan banner cara mencegahnya di area yang sering dilalui karyawan. Juga menyiapkan pasokan cairan disinfektan yang dapat di bawa pulang oleh karyawan secara cuma-cuma di area pabrik Cikarang. Diharapkan karyawan dapat membersihkan rumah mereka agar selalu terjaga kebersihan dan kesehatannya di lingkungan kerja maupun tempat tinggal.

Sylvana menambahkan, setiap personil yang tinggal di mess pabrik tidak dibolehkan meninggalkan area pabrik, termasuk pada akhir pekan tanpa persyaratan atau pengawasan. Ada aturan kendaraan tidak boleh memasuki area pabrik tanpa persetujuan.

Sebagai upaya perusahaan dalam rangka perlindungan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Seluruh karyawati hamil dan karyawan yang punya sakit khusus diminta stay at home. Mereka tetap mendapatkan upah penuh.

Penulis: Natalia Trijaji


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER